Thursday, March 21, 2013

WOOOWWW!! GLOBAL WARMING???


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-16 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan sinar matahari dan sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Lubang ozon (Ozone hole) diakibatkan oleh adanya penggunaan CFC (chlorofluorocarbon) yang terdapat pada cat spry, zat tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) jika adanya pancaran sinar matahari sehingga akan memepercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2 yang mampu merusak lapisan ozon sehingga lapisan ozon menipis dan berlubang. Hal ini dapat menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar, memperkecil paru-paru dan kanker kulit (khususnya bagi orang yang berkulit terang), menimbulkan kanker mata pada sapi, putusnya rantai makanan tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton, merusak tanaman dan mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras, jagung dan kedelai).

            Pergantian iklim di dunia sangat kerap terjadi, tergantung kondisi alam. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusak bangunan seperti candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya bencana alam dan naiknya permukaan laut. Selanjutnya, perubahan cuaca yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) seperti ; SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun, dengan bantuan cahaya matahari senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi yang dikenal dengan hujan asam. Dan sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh mahluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. H2SO4 dan HNO2 dalam bentuk butiran padat dan halus turun berdasarkan adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

          Dibumi, kita mendapatkan energi dari sinar matahari. Secara alamiah sinar pantulan dari bumi akan dilepaskan ke angkasa sehingga panas bumi cenderung stabil. Akan tetapi, dengan adanya kumpulan gas - gas tersebut seperti halnya CO2 dengan kadar yang tertinggi mencapai 64% di lapisan atmosfer sejak revolusi industri, dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Kumpulan gas yang menghalangi sinar pantulan dari bumi disebut dengan gas rumah kaca (green house gases). Efek yang ditimbulkan oleh gas rumah kaca disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Ada beberapa zat yang tergolong dalam gas rumah kaca sehingga harus diwaspadai karena ikut berperan terhadap pemanasan global (global warming). Zat-zat tersebut adalah ozon, uap air, dan aerosol.

          Dalam hal ini, permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali di pantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar. Hal ini berdampak pada penurunan hasil panen perikanan, pertanian, perubahan keanekaragaman hayati, dan juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan yang di akibatkan oleh kemarau panjang dan menurunnya produksi panen.

Ayo, Selamatkan Bumi Kita Dari Kerusakan Ozon Untuk Hidup Lebih Baik ^^.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Back to Top