Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.
Di atmosfer ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan
stratosfer pada ketinggian 15-16 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini
berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet (UV) yang
dipancarkan sinar matahari dan sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
Lubang ozon (Ozone hole) diakibatkan oleh adanya penggunaan CFC (chlorofluorocarbon) yang terdapat pada cat spry, zat tersebut dapat
membebaskan atom klorida (Cl) jika adanya pancaran sinar matahari
sehingga akan memepercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2 yang mampu
merusak lapisan ozon sehingga lapisan ozon menipis dan berlubang. Hal
ini dapat menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar,
memperkecil paru-paru dan kanker kulit (khususnya bagi orang yang
berkulit terang), menimbulkan kanker mata pada sapi, putusnya rantai
makanan tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah
fitoplankton, merusak tanaman dan mengurangi hasil panen (produksi bahan
makanan, seperti beras, jagung dan kedelai).
Pergantian iklim di
dunia sangat kerap terjadi, tergantung kondisi alam. Selain membawa
dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusak
bangunan seperti candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya
mengakibatkan timbulnya bencana alam dan naiknya permukaan laut.
Selanjutnya, perubahan cuaca yang dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik
dan pembangkit energi listrik) seperti ; SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang
menguap ke udara akan bercampur dengan embun, dengan bantuan cahaya
matahari senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang
kemudian turun ke bumi yang dikenal dengan hujan asam. Dan sebagian
lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh mahluk hidup dan sisanya
akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral
tanah. H2SO4 dan HNO2 dalam bentuk butiran padat dan halus turun
berdasarkan adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
Dibumi, kita mendapatkan energi dari sinar
matahari. Secara alamiah sinar pantulan dari bumi akan dilepaskan ke
angkasa sehingga panas bumi cenderung stabil. Akan tetapi, dengan adanya
kumpulan gas - gas tersebut seperti halnya CO2 dengan kadar yang
tertinggi mencapai 64% di lapisan atmosfer sejak revolusi industri,
dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga
permukaan bumi menjadi lebih panas. Kumpulan gas yang menghalangi sinar
pantulan dari bumi disebut dengan gas rumah kaca (green house gases).
Efek yang ditimbulkan oleh gas rumah kaca disebut dengan efek rumah kaca
(green house effect). Ada beberapa zat yang tergolong dalam gas rumah
kaca sehingga harus diwaspadai karena ikut berperan terhadap pemanasan
global (global warming). Zat-zat tersebut adalah ozon, uap air, dan
aerosol.
Dalam hal ini, permukaan bumi akan menyerap sebagian
radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun,
karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi
matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali di
pantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi
semakin panas. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca
menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan karena radiasi
matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar. Hal ini
berdampak pada penurunan hasil panen perikanan, pertanian, perubahan
keanekaragaman hayati, dan juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan
yang di akibatkan oleh kemarau panjang dan menurunnya produksi panen.
Ayo, Selamatkan Bumi Kita Dari Kerusakan Ozon Untuk Hidup Lebih Baik ^^.
0 komentar:
Post a Comment